Label

Selasa, 03 Mei 2016

Ideologi Juche "sebuah kekuasaan yang tak akan berakhir"








Ideologi  Juche
Sebuah kekuasaan yang tak akan berakhir
"manusia menguasai segala sesuatu dan memutuskan segala sesuatu"

Ideologi Juche, sebuah paham yang secara sejarah tercatat sebagai kekuasaan yang mutlak. Juche sebagai sebuah paham telah ada sejak tahun 1955, diciptakan oleh penguasa Korea Utara saat itu Kim II-Sung. Kim yang sejak lama memberikan propanga kepada Negara Korea Utara memang melakukan paham ini dengan detail dan rapi. Kepercayaan masyarakat Korea Utara terhadap Kim mau pun paham ciptaannya ini sedikitnya membawa sejarah tidak akan berubah. Otoritas, dan segalanya memang berpusat di tangan dan otak Kim II-Sung. Sampai-sampai sebuah monumen diciptakan, agar mengeksistensikan jikalau dirinyalah penguasa “dunia” dalam hal ini keangkuhan.
Kim II-Sung seperti terhipnotis oleh cara-cara yang dilakukan Stallin di dalam membentuk Negara komunis yang tersususn dengan kekuatan militernya. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Tak akan ada perubahan, kekonsistenan generasi selanjutnya setelah Kim II-Sung berkuasa malah membawa Korea Utara ditakuti oleh Negara-negara di dekatnya. Fundamentalisme tergerak secara terperinci, Kim Jong-un juga telah memberikan tamparan kepada dunia, jika dirinya membuat paham Juche ini semakin menakutkan. Penolakan-penolakan tak membuat Kim Jong-Un merasa gentar, apa yang membuatnya yakin? Memungkinkan jika waktu pun tidak bias menjawabnya. Keadilan menurut Kim Jong-Un adalah dari tangannya sendiri, sehingga bayang-bayang Tuhan adalah dirinya memang benar adanya.
Juche, tak akan berakhir, tak akan seperti pendahulunya “Uni Soviet” Stallin gagal memberikan kepercayaan kepada penerusnya, dan pergolakan di Uni Soviet pada saat itu membuat Negara persatuan ini tinggal tersisa kenangan saja. Sedangkan Korea Utara tetap akan ada dengan Juche-nya, sampai kapanpun akan seperti itu, sebab rakyat Korea Utara memuji Tuhannya adalah keluarga Kim. Detik ini dan sejarah setelah perang saudara dan kepentingan perang dingin adalah sebabnya. Lalu salah siapa? Juche tetaplah tidak bisa disalahkan sebagai kekuatan individual, paham ini telah mengakar. Mungkin jika ada pemberontak dalam tubuh Korea Utara, mereka adalah ninja yang terlena oleh kebaikan kapitalis. Memang juche dianggap melepas kebebasan rakyat Korea Utara, tapi apakah benar di dalam hati rakyat Korea Utara Juche dan Kim sekeluarga menjahati mereka? Biar sejarah dan masa depan yang menjawab, tidak akan bisa diruntuhkan, tak sama dengan Uni Soviet yang runtuh pada 25 Desember 1991, mungkin iya, mungkin iya tak menjadi mungkin di mata rakyat dan Kim Jong-Un.

Esai Pendek
Oleh Sultan Emris Dee Mirza Prayoga
3 Mei 2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar