Label

Rabu, 04 Mei 2016

Kisah Cinta Cupid dan Psikhe





Ini hanyalah mitologi Yunani kuno, yang bertahun-tahun ada sebagai kisah cinta yang abadi. Bukan Romeo dan Juliet, tapi keabadian yang sengaja dibentuk oleh keajaiban dan kesungguhan. Psikhe adalah wanita cantik pada waktu itu, kecantikannya melebihi kecantikan dewi Afrodit, kisah bermula dari rasa iri dan dengki ini. Hal ini memberikan pandangan yang objektiv jika kebencian di dalam hati adalah awal semua masalah, Afroid merasakan semenjak Psikhe ada, dia Afrodit merasa iri, kebencian menyelimuti hatinya. Stimulus bawah sadarnya menguasai seluruh raga dan jiwanya. Sampai akhirnya Afrodit menyuruh putranya sendiri dewa cinta yaitu Cupid. Tapi yang terjadi adalah keterbalikan dari rencana Afrodit, sang putra justru jatuh cinta kepada Psikhe, inilah yang mungkin dikatan sebagai cinta sesungguhnya.
Hari-hari dilewati Psikhe dan Cupid, tiap malam mereka berdua melakukan hubungan seksual untuk melampiaskan hasratnya, tapi karena Cupid enggan menunjukkan jati dirinya, Psikhe merasa penasaran siapa laki-laki yang tiap malam menemani dirinya tersebut. Cinta mereka akhirnya ditakdirkan untuk saling berpisah, walau “sesaat”, Cupid pergi karena perbuatan yang dilakukan Psikhe, Psikhe tak sengaja menumpahkan minyak ke tubuh Cupid, sampai tubuhnya hampir terbakar. Imajinasi akalnya terbentuk dengan renungan. Akibat pengaruh Afrodit semua menjadi berantakan, Cupid berpisah dengan Psikhe. Psikhe merana, dia bodoh dengan tindakannya, sampai-sampai akhirnya dia mencari Cupid selama bertahun-tahun, di lembah dan rawa-rawa.
Dunia bawah tanah adalah jawabannya, Afrodit memberi tantangan kepada Psikhe jika dia berhasil membawa kendi dan air suci untuk kecantikan Afrodit, maka cinta mereka antara Psikhe dan Cupid akan direstui, dengan susah payah jalan berduri dan genangan jiwa yang terkuras dilalui Psikhe. Kendi dan air itu dia dapatkan, tapi Psikhe kalah dengan hasratnya sendiri, dia ingin menjadi cantik yang abadi. Sehingga dia membuka air dan kendi tersebut, akibatnya dia tertidur selamanya dalam dunia mimpi. Aturan dari dunia bawah adalah seperti itu (Persefone).
Cupid yang melamun selama bertahun-tahun akhirnya mencari Psikhe, dan dia menemukannya tertidur di bawah pohon didekat dunia bawah tanah (Persefone). Dengan kekuatan cinta, dia Psikhe terbangun karena kekuatan cinta mereka, satu kecupan mesra dan kekuatan yang berkehidupan yang lurus. Setelah kejadian itu, hari-hari bahagia tersambung dengan indah. Apa yang terjadi? Kekuatan dan keyakinan, kekuatan dan wajah adalah seluruh kepedulian cinta mereka. Zeuz sebagai dewa penguasa menyetuji cinta mereka untuk abadi, seharusnya cinta adalah seperti mereka Cupid dan Psikhe, entah akhir seperti apa. Kisah cinta yang abadi bukanlah kematian dan penderitaan, tapi kebahagiaan. Sepertinya dan seharusnya manusia kembali mengapplikasikan dengan ruang imajinasinya dalam bentuk perjuangan. Cinta itu adalah kejujuran yang tak bohong, dan berbohong dan tak bersedih.
Essai
Sultan Emriss Dee Mirza Prayoga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar