Label

Jumat, 06 Mei 2016

Mengiris Matahari



Sungai mengiris matahari
Daun anipsotera berputar diri
Menunggu panah api
Terjun di atas gelombang.
Ada emosi atas dirimu
Yang berkilau nanah di mata
Tentang cinta
Atau butiran logam yang pulang
Kepada awan dan burung characteribus.

Lengkungan tangan patah
Rintik darah menghunjam arah
Angin dan ribuan doamu
Yang gagal menyatukan kita
Kebencian adalah arus yang kulalui
Pada senja dan pagi.

Kini sewaktu kanal berdiri
Kau berkata “pergilah dari janjiku”
Amarah menjadi beku
Urat-urat mata menangis lugu
Kepada sang-pegasus yang terjun
Di antara air dan suara bayangan.

Lepaslah diriku
Pada guguran pedangmu
Menghadap senja
Menantang cinta di antara matahari
Yang mati.
Menelan dosa
mengulum duka.


Sultan Emriss Dee Mirza Prayoga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar